Thursday, November 16, 2006

SALAH SAMBUNG

Kriiiing.... kriiiing....

Penelepon: Halo, selamat sore.

Penerima telepon: Iya, selamat sore. cari siapa?

Penelepon: Apa ini idealisme? halo apa kabar?

Penerima telepon: Bukan. Idealisme sudah pindah rumah. Sudah lama Sekali.

Penelepon: Apa ada nomor atau alamat yang bisa saya hubungi?

Penerima telepon: Tidak. Tidak ada. Tidak ada yang tahu dia pindah ke mana. Mungkin juga sudah mati.

Penelepon: Kasihan sekali. Kenapa Sampai begitu?

Penerima telepon: Tidak tahu. batang hidungnya pun saya tidak tahu. Saya juga baru enam bulan tinggal di sini. Memang sering ada yang menelepon dan mencari idealisme.

Penelepon: Masa sih kamu tidak tahu sama sekali tentang dia?

Penerima telepon: Kan sudah saya bilang kalau saya tidak tahu.

Penelepon: Apa dia tidak pernah datang? Mengecek surat-surat yang dikirim buat dia?

Penerima Telepon: Tidak tahu.

Penelepon: Masa sih kamu tidak tahu?

Penerima Telepon: kan sudah saya bilang tidak tahu!

Tuuut... tuuuuut....

Telepon ditutup. Percakapan selesai. Tapi si penerima telepon yakin besok masih akan ada penelepon salah sambung, yang mencari idealisme.

"Heran! Populer sekali si idealisme itu!," ujar penerima telepon dalam hati.

No comments: