Thursday, October 19, 2006

Surat Cinta

Dua hari lalu, teman saya, mas Nafi dari Koran Tempo, bercerita tentang surat cinta. Dulu, sewaktu mengajar di sebuah SMK yang ada di Jakarta, dia pernah dikirimi surat cinta dari salah satu muridnya.

Tiba-tiba saja, saya jadi ingat surat-surat cinta yang pernah saya dapat.

23 tahun umur saya, hanya ada satu orang yang mengirmi saya surat cinta. Ada banyak surat. Semuanya masih saya simpan di sebuah kotak bekas sepatu, bersama dengan kartu ulang tahun dan kartu lebaran yang pernah saya terima dari orang-orang.

Karena cerita Mas Nafi, saya pun membuka kotak itu dan membaca beberapa surat.

Saya paling suka surat yang pertama kali dia berikan.

lebih mirip kartu sebenarnya. Bentuknya seperti bunga yang punya enam kelopak. Terbuat dari karton warna merah dan ditengah-tengahnya ada kertas. Di kertas itu dia menuliskan perasaannya.

Saya tidak akan memberi tahu kamu isinya. (Itu kan rahasia!)
Tapi, saya ingat betul masa di mana dia memberikan surat itu.

Waktu itu, saya kelas dua SMA dan dia kelas tiga. Sudah sore, sudah jam pulang sekolah.

Kami sempat mengobrol sebentar dan tahu-tahu dia memberi saya surat itu. Waktu itu dia bilang,"Jangan bilang siapa-siapa."

Saya bilang,"Iya."

Lalu dia menyuruh saya berjanji. Dan saya pun setuju.

Tapi, ternyata saya bilang-bilang. Saya cerita ke Cindy, Witty, Dea, dan Vina. Bagaimana mungkin saya tidak cerita? Itu kan surat cinta pertama saya!

Setelah itu, dia mengirimi saya beberapa surat lagi. Bahkan setelah saya kuliah pun dia masih mengrimi saya surat cinta.

Yang terakhir, dia mengirimi saya sebuah buku seukuran buku saku. Isinya, kumpulan puisi dan surat-surat cinta selama setahun yang tidak sempat dia kirim ke saya.

Hmm.. Saya yakin kamu ada yang kegelian atau merasa sangat "ABG" sekali atau sangat "Rangga dan Cinta" (Hueeeeek!!!).

Tapi, menurut saya puisi-puisi itu bagus. Saya suka.

Betapapun picisannya isi surat dan pusi cinta itu, saya tetap suka membacanya. terkadang, di saat-saat tertentu, saya merasakan perasaan bahagia sewaktu membaca surat itu pertama kali.

Lagipula, kamu-kamu kan tahu kalau saya ini melankolis! hehehehe...

Jadi, apa kamu juga pernah dikirimi surat cinta?

1 comment:

Anonymous said...

lam kenal...
Mending sampeyan dapat surat cinta...lha saya..dapat buku kumpulan cerpennya Seno Gumira Ajidarma yang judule Sayang, aku kesepian datanglah menjelang kematian...
memang ada kata sayangnya...tapi isinya kan...???...