Friday, September 15, 2006

Napak Tilas Ala Swedia

Jakarta- Jurnal Nasional

Sebuah kapal besar terbuat dari kayu oak berlabuh di terminal penumpang Nusantara Pura II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Minggu (18/06) siang. Gota Lejon atau karakter singa berekor dua terdapat di anjungan depan, sedang pada badannya terdapat kain biru-kuning yang melilit melingkar.

Figur kapal tersebut nampak berbeda dibandingkan kapal lainnya yang juga sedang berlabuh di Tanjung Priok. Jika melihat tiga buah tiang penyangga serta tali-tali penunjang layarnya, jelaslah bahwa kapal tersebut bukan berasal dari masa kini.

Gotheborg nama kapal tersebut, berasal dari nama sebuah kota di swedia. Pada abad 18, kapal ini mengangkut produk besi, kayu, ter, dan minyak ke Spanyol untuk ditukar dengan perak.

Sesampainya di tujuan akhir, yaitu Guangzhou (Kanton), Gotheborg akan menukar perak dengan berbagai komoditas berharga seperti porselen, sutra, rempah-rempah, dan daun teh.

Namun, kapal layar jenis East Indiaman yang berlabuh saat ini hanyalah replika dari kapal aslinya. Bangkai kapal yang ada di laut harus digali lalu dibuatlah tiruannya. Meski pembuatannya memerlukan waktu 10 tahun, namun Gotheborg sekali lagi membawa warga Swedia menuju Cina dan Dunia.

Menurut Second Officer Gotheborg Andreas Berne, ada dua tujuan pembangunan kembali kapal ini. Pertama adalah untuk mengenang sejarah.

“Sewaktu kami membangun kapal ini sebenarnya adalah percobaan sejarah (historical experiment). Akan tetapi, dalam membangun kapal tua seperti ini kami juga belajar bagaimana cara untuk mengemudikannya,” kata Andreas.

Lelaki yang sudah pengalaman berlayar dengan berbagai jenis kapal ini mengaku bahwa Gotheborg adalah sebuah tantangan untuknya. Meski hanya replika, namun teknologinya yang masih tradisional membuat kapal ini lebih berat untuk dijalankan.

Ia berkata, “Sebisa mungkin kami membuatnya seasli dengan kapal yang lama. Tentu saja jauh lebih aman karena kami juga melengkapinga dengan sistem navigasi modern seperti GPS (general positioning system), radar, dan sitcom B.”

Menurut data yang ada, replika kapal yang akan berlabuh hingga 28 Juni ini memiliki panjang 40,9 meter, lebar 11 meter, dan luas layar keseluruhan 1.900 meter persegi. Kapasitas angkutnya mencapai 1.250 ton dan membawa 10 kanon sebagai persenjataan.

Tujuan lain berlayarnya kapal ini yaitu demi persahabatan Swedia dan negara-negara lain.

Sejak berlayar pertama kali pada Oktober 2005 Gotheborg telah melewati Cadiz Spanyol, Recive Bolivia, Cape Town dan Nelson Mandela Bay Afrika Selatan, Fremantle Australia, Jakarta Indonesia, Guangzhou, Shanghai, dan Hongkong di Cina.

Saat kembali kampung halamannya pada Agustus 2007 kapal ini akan melalui Terusan Suez.

Gotheborg memiliki 80 awak dengan komposisi 20 awak kapal tetap dan 60 lainnya relawan dari berbagai negara. Sebagian besar relawan berasal dari Swedia, sisanya adalah 4 relawan dari setiap negara yang mereka kunjungi. Dari Indonesia, keempatnya adalah kadet dari Akademi Angkatan Laut, yaitu Abdul Gofur, Andromeda, Agustian, dan Kresno Suryo.

Sesuai dengan motto perjalanan kapal ini, yaitu Friend-Ship-Trade, relawan yang mengikuti perjalanan pun berganti terus-menerus. Setiap mereka hanya mengikuti satu perjalanan.

Salah satu relawan adalah Anna Rodhe (21). Perempuan berambut pirang, bermata abu-abu, dan memiliki badan sekira 160 cm ini berasal dari Swedia. Ia menjadi awak Gotheborg sejak perjalanan dari Fremantle Australia hingga ke Jakarta.

Dari kampung halamannya yang juga asal kelompok band ABBA, Anna terbang naik pesawat ke Australia. Jika kapal tersebut akan berangkat ke Cina, ia pun harus kembali ke negaranya karena sudah ada relawan lain yang menggantikannya.

Menurut Anna, ia tak akan pernah melupakan perjalanannya bersama Gotheborg. Sambil menunjuk foto-foto para awak kapal yang ditempel di ruang makan kapal, ia berkata, “Lihat! Betapa menyenangkannya menjadi bagian dari mereka.”

Di foto-foto tersebut nampak jelas kegiatan para awak kapal untuk membunuh kebosanan dalam pelayaran.

Di salah satu foto terlihat mereka sedang berjemur cahaya matahari sore di anjungan kapal, di foto lain terlihat para awak kapal memamerkan ikan hasil pancingan mereka, bahkan ada foto mereka memakai kostum Sinterklas sewaktu merayakan natal di kapal.

“Mereka sudah seperti kelurga bagi saya,” ujar perempuan ingin mengambil sekolah pelayaran seusai berlayar nanti.

Bagi warga Jakarta yang ingin melihat Gotheborg dan menjadi bagian dari Friend-Ship-Trade, dapat mengunjungi kapal ini pada Sabtu-Minggu (24-25 Juni). Meski tak sama dengan yang dirasakan Andreas, Anna, atau awak kapal yang lain, namun anda masih dapat menjadi bagian dari sejarah.

Menyaksikan betapa manusia rela melakukan upaya sedemikian rupa untuk membangun sebuah replika kapal tradisional. Upaya manusia melakukan napak tilas sebuah rute perdagangan yang saat itu memakan waktu dua tahun. Upaya manusia untuk mengenang kembali sejarah mereka. (Ika Karlina Idris)

No comments: