Wednesday, October 24, 2007

Witty’s Time



Kalau kamu punya sahabat, kamu pasti punya kebiasaan atau hal-hal tertentu yang kamu lakukan hanya dengan sahabatmu itu. Yah, sebut saja ngerumpiin kecengan, makan kue enak, buka-bukaan rahasia tentang pacar, jalan-jalan nggak jelas di mall, atau mungkin.. hanya membahas baju yang lucu di majalah.

Saya punya satu hal yang menyenangkan yang biasa saya lakukan dengan Witty, sahabat saya yang sedang menempuh gelar master di benua terkecil. Sebenarnya, apa yang saya lakukan dengan Witty itu juga pernah saya lakukan dengan sahabat ataupun teman yang lain.

Tapi, rasanya hal itu paling menyenangkan jika saya lakukan dengan Witty. Kenapa? Karena dia tak menghakimi saya dengan apa yang saya lakukan. Dia hanya tersenyum dan pada akhirnya akan memeluk saya.

Saya tak akan memberitahu kamu hal itu apa. Yah, anggap saja semacam warisan pemberontakan jaman SMA yang belum bisa dihilangkan (pasti Puti bisa nebak deh.. hehehe..). Kalau saya beritahu di sini, rasanya akan menuai banyak komentar teman-teman.

Pada dasarnya, kami cuma duduk di dalam mobil atau kamar Witty, menghabiskan cemilan, mendengarkan lagu, curhat (apalagi kalau bukan kegiatan ini?), dan melakukan kebiasaan kami. Saat membuat tulisan ini, saya memutuskan untuk menyebut waktu yang menyenangkan itu dengan Witty’s time.

Sore tadi, saya melakukannya sendirian. Sedikit lagi magrib, saya tiba di kampus. Akan ada ujian tengah semester, tapi saya belum belajar atau membaca bahan-bahannya. Sore tadi udaranya lembab karena habis hujan.

Daripada lekas masuk kelas dan membahasa materi ujian, saya memilih melakukan kebiasaan saya dengan Witty. Witty’s time. Biasanya, hal itu membuat saya lebih tenang. Semua pertanyaan seperti: Bagaimana dengan ini? Kalau begitu? Jangan-jangan, nanti, bisa jadi, tapi.. tiba-tiba menjadi tidak penting.

Witty’s time membuat saya calm down (baca: kalem). Membuat saya tak terlalu khawatir dengan ujian, pekerjaan, dan semua hal-hal menyebalkan yang sedang terjadi.

Sore itu, saya kangen Witty. Meski saluran radio yang saya putar adalah siaran berita, ada sebuah lagu menyelinap di kepala saja.

And there's no cure
And no way to be sure
Why everythings turned inside out
Instilling so much doubt
It makes me so tired
I feel so uninspired
My head is battling with my heart
My logic has been torn apart

(Sway, Big Runga)

Dan tiba-tiba saya bersenandung sendiri. Rasanya seperti orang gila saja. Lalu saya terdiam sampai azan maghrib menyadarkan saya. Ah, sudah waktunya masuk kelas untuk ujian.


**
Wit, belajar yang rajin ya. Cepat-cepatlah lulus dan pulang ke sini. Ada yang kangen tuh…

No comments: