Monday, May 08, 2006

Hati-hati dengan Apa yang Kau Harapkan

Hari ini adalah hari pertama saya bekerja di kantor yang baru, sebuah harian nasional.
Hari ini saya ditugaskan di halaman ekonomi dan saya harus membantu menulis tiga artikel. Mengenai mergernya BEJ dengan BES, ekpansi Grup Medco, dan penurunan saham Microsoft sebesar 11%.

Kamu pikir saya tertarik dengan ketiga isu tadi? Tentu saja tidak! Tapi, isu-isu itu sama sekali baru untuk saya dan saya suka hal-hal yang baru.

Kenapa?
1. Karena saya harus belajar (tentang ekonomi)
2. Karena saya suka mengetahui hal-hal yang asing bagi saya

Rasanya saya harus memberi penekanan pada poin yang kedua. Tahu kenapa? Karena selalu ada rasa yang berbeda dalam proses tidak tahu menjadi tahu. Seperti saat saya mengetahui bahwa ternyata manusia tidak bisa tidak berkomunikasi.

Di buku-buku sup ayam, cinta seringkali digambarkan dengan sesuatu yang menggelitik di perut. Tapi, menurut saya, detik dimana tidak tahu menjadi tahu juga sama menggelitiknya. sama-sama menyenangkan.

Sore ini, tepat pukul 14:53 saya mengalaminya lagi. Saat itu saya sedang mewawancarai seorang nara sumber, namanya Roy Sembel, pakar ekonomi. Dia menerangkan tentang teori ekonomi creative destruction, hasil pemikiran seorang ilmuwan bernama Joseph Schumpeter.

Saat itu, saya mengalami sensasi yang rasanya seperti jatuh cinta.

Saya pun menulis hasil wawancara saya dengan perasaan seperti itu. Hasilnya? tentu saja amburadul. Saya tidak bisa berkonstrasi.

Alhasil, saya tulisan saya mengalami proses edit berkali-kali. Bahkan, saya pulang kantor paling akhir. Bukan karena saya tidak tahu, tapi karena saya tahu sedikit dan saya terlena dengan ketahuan saya itu.

Walah! Pokoknya memusingkan.

Meski menyukai rasanya, tapi proses ini membawa dampak yang tidak baik, yaitu pulang malam, capek, dan pusing.

Padahal, saya berharap sering mengalami proses ini lho.. proses dari tidak tahu menjadi tahu.

No comments: