Friday, May 05, 2006


Pelatihan Wartawan

Selama 9 hari, yaitu 22-30 April 2006, saya ikut pelatihan wartawan yang diadakan kantor tempat saya bekerja sekarang. Sembilan hari yang sangat menyenangkan!

Kami dapat materi-materi tentang jurnalistik dan juga berlatih menulis. lalu saya jadi teringat Orientasi Jurnalistik, ospek jurusan jurnalistik yang saya lakukan di semester IV. Rasanya sama persis. kami harus memilih sekian banyak informasi, menyusunnya, dan memberinya makna. toh memang itu yang dilakukan para jurnalis.

Ngomong-ngomong, di pelatihan itu saya bertemu orang-orang hebat. orang-orang yang saya baca bukunya sewaktu kuliah dulu. salah satunya adalah Ashadi Siregar.

di kampus dulu, saya baca buku Ashadi yang judulnya Bagaimana Mempertimbangkan Artikel Opini untuk Media Massa. kalau kamu lupa, Ashadi juga menulis novel yang cukup laris di zamannya, yaitu Cinta di Kampus Biru.

Sebenernya banyak yang saya bisa ceritakan tentang Ashadi. tapi yang paling berkesan buat saya adalah sinismenya. dengan blak-blakan dia menyindir media saya.

kira-kira begini:

“Seminggu pelatihan, mau jadi wartawan? saya cuma bisa bisa bilang seperti SBY. Subhanallah”

[kata Subhanallah yang diucapkan SBY ditulis di media massa nasional. SBY ngomong seperti itu karena merasa difitnah sama Amien Rais]

Lalu, dia juga menyindir PWI dan Dewan Pers. terutama tentang diakuinya para pekerja Infotainment sebagai anggota PWI. Ashadi menjelaskan seperti ini:

Lembaga pers ada karena menerima mandat dari masyarakat. hak untuk tahu dan mendapatkan informasi yang dimiliki masyarakat diberikan pada lembaga pers. pers pun lalu melakukan kegiatan jurnalistik, yaitu kegiatan mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menyiarkan informasi.

Sedangkan, jurnalisme adalah kegiatan jurnalistik yang dilakukan untuk kepentingan publik. infotainment yang isinya tentang selebritas yang sedang hamil, kawin-cerai, ulang tahun, atupun bersengketa tidak ada hubungannya dengan kepentingan publik.

Menurut Ashadi, semua isi infotainment adalah tentang kepentingan pribadi. maka, para pekerja infotaniment bukan wartawan. mereka hanya melakukan kegiatan jurnalisik, bukan jurnalisme.

Saya sih setuju dengannya... ;-)

Hmm. kita tinggalkan Ashadi. sekarang kembali ke pelatihan lagi ya...

meski di Puncak 9 hari, tapi pelatihan efektifnya cuma seminggu. selama itu, kegiatan saya dan 22 teman lainnya adalah:

Bangun tidur, berenang, mandi, sarapan, masuk kelas, coffe break, masuk kelas, makan siang, coffe break, menulis, makan malam, menulis, menulis, menulis, dan menulis sampai larut, dan tidur.

Seru juga.. soalnya setiap tugas punya deadline. apalagi kalau tulisan kami harus direvisi. itu artinya tugas revisi akan menumpuk dan harus selesai bersamaan dengan tugas yang baru diberi.

FUN lah pokona mah,,,

Betapapun meletihkannya suatu aktivitas, selama kau menyukainya. saya yakin pasti tetap menyenangkan! hehehe...


No comments: