Thursday, April 20, 2006

SMS

From: 2 see u (13:47)

Kot, Tau ga? Ada info yg lbh spektakuler lg.. Td nyokap gw ngobrol2 ama satpam. Ktnya bakal ada mess buat karyawan. Dia yg disuruh nyari lahan buat mess..

To: 2 see u (13:50)

Hah?? Edan! Niy orang kebanyakan duit kali! Waaa.. Moga2 aja jadi! Jd nyokap lo udah setuju niy? Gw blm blg galuh, blm ketemu..

From: 2 see u (14:03)

Iya, trus ktnya pemilik sahamnya tuh pt sampoerna.. Hehe.. Kita dr djarum k sampoerna niy Huaha.. Ktnya duitnya emang kanyab tengab. Mo bikin koran digital sgala.

Saya dan Tussie baru saja diterima kerja di sebuah harian nasional. Belum terbit. Saya sangat ini bekerja di media massa. Sedang soal penghasilan, kalau memang bagus, itu bonus saja.

Haha!

Hari ini beberapa teman saya sedang ujian skripsi. Ada juga yang sidang sarjana, tergantung istilah yang digunakan setiap fakultas.

Tadi pagi saya mengirim pesan pendek untuk teman saya:
Tenang saja pak...
Pasti lulus kok! =D

Sekitar dua jam kemudian saya menelepon teman saya yang lain:
"Halo, Sukma udah masuk belom?"
"Belom kot"
"Aduh gue pipis melulu nih.."
"Huahahahaha... Pas gue dulu yang ada gue boker [maaf] melulu. Udah tenang aja. Pasti lulus kok!"
"Iya nih. Aduh, gimana ya?"
"Huahahahahaha!"
[Dengan nada tertawa jahat seperti suara nenek Lampir]
"Udah dulu ya. Ntar gue telpon lagi. Sukses ya, Bu!"

Dan percakapan pun berakhir.

Saya jadi ingat sewaktu saya sidang dulu. Saya juga mengalami hal-hal yang sama: otot jantung berdenyut lebih cepat, keringat terus mengalir [padahal hawa di sekitar kampus saya cukup sejuk. Jatinangor gitu lho! ] , kepala yang tiba-tiba pusing, perut mual, dan yang paling parah ketika saya panik adalah kenyataan bahwa semua teori-teori yang sudah saya pelajari selama 4 tahun dan sudah saya hafal kembali seminggu sebelumnya hilang begitu saja.

Ketika dosen penguji saya menyuruh menjelaskan "apa itu komunikasi" [jenis pertanyaan terbuka yang sangat luas dan tentu saja menjebak!], saya bahkan menggambarkan teori yang sudah tidak berlaku lagi di dunia komunikasi. Saya sendiri juga lupa itu apa. Gawat!

Sidang skripsi memang membuat saya dan beberapa teman [mungkin juga kamu ;-)] menjadi lebih nervous. Mungkin karena beban kita untuk lulus lebih besar dari pada beban untuk lulus di suatu mata kuliah tertentu.

proses penulisan skripsi yang berbulan-bulan [untuk beberapa orang malah sudah hitungan tahun], bimbingan dengan dosen yang seringkali bikin gondok padahal sudah menempuh jarak yang cukup jauh dari tempat kos ke rumah dosen (Cicaheum-Antapani lho!), malam-malam yang dihabiskan untuk bca buku [iya gak sih?], atau yang paling berat adalah harapan orang tua [Kak, kapan lulus? Gimana skripsi?]

Yah, kalian yang sudah pernah melalui sidang skripsi atau sidang sarjana atau sidang-sidang lainnya di kampus pasti sudah mengerti bagaimana gugupnya kita saat itu. ;-)

Hmm. Semoga semua teman saya lulus sidang!